Minggu, 14 Mei 2017

HUBUNGAN ILMU TEORI SASTRA DENGAN KRITIK DAN SEJARAH SASTRA





A.    Pengertian teori sastra, sejarah sastra dan kritik sastra
1.      Teori sastra
Teori Sastra adalah menyelidiki dasar-dasar pengertian tentang hal-hal yang bersangkut paut dengan sastra, misalnya hakikat sastra, genre/jenis sastra, aliran- aliran, gaya bahasa, unsur cerita, dll.
2.      Sejarah sastra
Sejarah sastra adalah cabang ilmu sastra yang  berusaha menyelidiki perkembangan sastra sejak dari mula pertumbuhannya sampai perkembangannya yang sekarang.
3.      Kritik Sastra
 cabang ilmu sastra yang mengadakan penyelidikan langsung  terhadap suatu karya sastra tertentu. Ia mengadakan pendalaman dengan analisis serta penafsiran, kemudian berusaha memberikan suatu penilaian tentang berhasil atau tidaknya suatu karya sastra

B.     MACAM-MACAN ILMU SASTRA
Ada tiga macam ilmu- ilmu sastra yaitu sebagai berikut:
1.      Sastra Umum
Sastra Umum adalah ilmu sastra yang membicarakan hal ihwal sastra pada umumnya, terlepas dari masalah-masalah kekhususan dari kehidupan sastra akibat adanya corak bangsa dan bahasa
2.      Sastra khusus
Satra khusus adalah ilmu sastra yang membicarakan kehidupan sastra suatu bangsa atau suatu suku bangsa tertentu, atau sastra dengan suatu media bahasa tertentu.
3.      Sastra perbandingan
Satra perbandingan adalah ilmu sastra yang berusaha menyelidiki adanya persamaan, perbedaan, dan pengaruh dari berbagai hal yang terdapat pada dua atau beberapa sastra tertentu/sastra khusus.

C.     HUBUNGAN TIMBAL BALIK ANTAR CABANG ILMU SASTRA
1.      Hubungan sejarah sastra dan teori sastra
Penyelidikan sejarah sastra memerlukan bahan pengetahuan tentang teori sastra. Pembicaraan suatu angkatan tidak akan terlepas dari pembicaraan tentang gaya bahasa, aliran, genre sastra, latar belakang cerita, tema, dsb. Teori sastra memerlukan bahan bahan hasil penyelidikan sejarah sastra. Pembicarann tentang gaya bahasa atau tentang suatu aliran tidak dapat dilepaskan dari perkembangan sastra secara keseluruhan. Suatu pengertian tentang teori sastra dimungkinkan mengalami perubahan dan perkembangan sesuai dengan data yang diperoleh dari sejarah sastra.
2.      Hubungan sejarah  sastra dan kritik sastra
Penelitian sejarah sastra perlu bantuan kritik sastra, tidak semua KS yang terbit dijadikan penelitian sejarah sastra.Untuk memilih KS yang diteliti sejarah sastra perlu bahan kritik sastra, sebab tugas kritik menentukan nilai suatu KS. Kritik sastra membutuhkankan bahan sejarah sastra, terutama dalam hal menentukan asli tidaknya sebuah KS atau ada tidaknya unsure pengaruh dari sastra lain.
3.      Hubungan kritik sastra dan teori sastra
Kritik sastra tidak akan berhasil tanpa dilandasi oleh dasar-dasr pengetahuan teori sastra. Jika akan menganalisis sebuah KS, perlu dasar teori tentang KS tersebut. Teori sastra merupakan sebagian modal bagi pelaksanaan kritik sastra. Kritik sastra merupakan pangkal dari teori sastra, teori tanpa data merupakan teori kosong (in vacuo).
D.    HUBUNGAN TEORI SASTRA DENGAN KRITIK SASTRA DAN SEJARAH SEJARAH
Pada hakikatnya, teori sastra membahas secara rinci aspek-aspek yang terdapat didalam karya sastra, baik konvensi bahasa yang meliputi makna, gaya, struktur, pilihan kata, maupun konvensi sastra yang meliputi tema, tokoh, penokohan, alur, latar, dan lainnya yang membangun keutuhan sebuah karya sastra. Di sisi lain, kritik sastra merupakan ilmu sastra yang mengkaji, menelaah, mengulas, memberi pertimbangan, serta memberikan penilaian tentang keunggulan dan kelemahan atau kekurangan karya sastra. Sasaran kerja kritikus sastra adalah penulis karya sastra dan sekaligus pembaca karya sastra. Untuk memberikan pertimbangan atas karya sastra kritikus sastra bekerja sesuai dengan konvensi bahasa dan konvensi sastra yang melingkupi karya sastra. Demikian juga terjadi hubungan antara teori sastra dengan sejarah sastra. Sejarah sastra adalah bagian dari ilmu sastra yang mempelajari perkembangan sastra dari waktu ke waktu, periode ke periode sebagai bagian dari pemahaman terhadap budaya bangsa.  Perkembangan sejarah sastra suatu bangsa, suatu daerah, suatu kebudayaan, diperoleh dari penelitian karya sastra yang dihasilkan para peneliti sastra yang menunjukkan terjadinya perbedaan-perbedaan atau persamaan-persamaan karya sastra pada periode-periode tertentu. Secara keseluruhan dalam pengkajian karya sastra, antara teori sastra, sejarah sastra dan kritik sastra terjalin keterkaitan.

Sumber :
Tjahjono Libertus, T. (1986). Sastra Indonesia: Pengantar Teori dan Apresiasi. Ende, Flores: Nusa Indah.
Luxemburg. (1982). Pengantar Ilmu Sastra. Terjemahan Dick Hartoko. Jakarta: Gramedia.









Tidak ada komentar: